Ternak Ayam Petelur
Pada tahun 2004, usaha ternak
unggas termasuk ayam sempat mengalami masa surut karena dampak munculnya wabah flu
burung. Banyak ayam yang mati mendadak, bahkan beberapa orang meninggal dunia
akibat serangan penyakit ini. Hal ini yang membuat beberapa usaha ternak di
daerah-daerah sempat menghentikan sementara roda usahanya karena lesunya
permintaan daging, telur dan produk turunannya. Namun kini, seiring semakin
meningkatkan wawasan masyarakat dalam mencegah munculnya penyakit ini dan juga peran
pemerintah dalam mengatasi masalah ini, membuat usaha ternak unggas kembali
bisa bergairah.
Usaha unggas ternak, dalam hal ini ternak ayam sudah dilakukan
oleh nenek moyang kita sejak zaman dulu. Kala itu, jenis ternak ayam yang
diupayakan adalah ayam kampung, yang mana dagingnya sebagai bahan pangan dan
telurnya bisa dijadikan sebagai campuran jamu. Seiring perkembangan teknologi
genetika dan persilangan, para ahli dan juga masyarakat biasa berupaya
menemukan bibit yang cocok dengan jenis ayam yang akan diternakan. Setelah
mengalami proses yang panjang, kini para pengusaha lebih memilih beternak jenis
ayam bisa menghasilkan untung yang cepat dan berlipat.
Secara garis besar, ada
tiga jenis ayam yang menjadi acuan mereka dalam menentukan jenis bisnis yang
akan dijalankan, yaitu ayam kampung, ayam pedaging (broiler), dan ayam petelur.
Masing-masing jenis ayam tersebut mempunyai sisi keunggulan masing-masing. Ayam
kampung tidak dapat menghasilkan daging dan telur yang maksimal, tetapi
mempunyai harga yang lebih tinggi di pasaran. Ayam pedaging (potong) ditujukan
untuk menghasilkan berat daging yang maksimal dalam waktu yang singkat. Sementara
ayam petelur ditujukan untuk menghasilkan telur yang sebanyak-banyaknya,
sehingga bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Kali ini Kerja Usaha aan menguraikan secara singkat tentang seluk beluk
berwirausaha ayam petelur. Di pasaran, ada dua macam ayam petelur, yaitu :
Tipe Ayam Petelur Ringan
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam
petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping dan bulunya berwarna putih bersih
dan berjengger merah.
Tipe Ayam
Petelur Medium
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya
masih berada diantara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena
itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium yang mampu menghasilkan telur dan
daging, sehingga disebut tipe yam dwiguna. Telur yang dihasilkan umumnya
berwarna cokelat.
Untuk memulai usaha ternak
ayam petelur ini, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain :
Tempat Usaha (Kandang Ayam)
Tempat usaha untuk ayam
petelur adalah sebaiknya memilih tempat / lokasi yang jauh dari rumah penduduk
tetapi masih bisa dijangkau oleh motor pickup, agak sepi dan tempat harus
menetap. Pembuatan kandang ayam
sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut : bisa mendapat sinar matahari pagi
dengan baik, sirkulasi udara lancar, tidak berada diantara bukit atau lembah yang
menghambat aliran udara, dan iklim sedang dengan suhu rata-rata 30-35°C.
Selain itu, dalam pembuatan kandang ayam
petelur, fasilitas yang perlu dilengkapi adalah : alas lantai (litter) yang bisa berbahan
kulit padi dengan pasir atau serutan kayu; tempat bertelur; tempat ayam
bertengger, tempat ayam makan, minum, dan tempat grit. Sediakan juga penerangan
yang cukup.
Penyiapan Bibit
Bibit ayam yang bagus
mempunyai ciri-ciri :
Bibit ayam petelur (DOC) lincah dan tidak cacat fisik, serta berasal
dari induk yang sehat. Bulu
tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya. Anak ayam mempunyak nafsu
makan yang baik. Ukuran
badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram. Serta tidak ada letakan/sisa tinja
di duburnya. Harga bibit ayam petelur berfluktuasi, biasanya dalam rentang Rp.
3.000 – 8.000 per ekor.
Penyiapan Pakan Ternak
Ada berbagai jenis pakan
ternak, misalnya dapat berupa
concentrate (konsentrat), mash (tepung), pellet (butiran) atau crumble (butiran
halus). Untuk ayam petelur, jenis pakan biasanya
disesuaikan dengan umurnya, yaitu :
- Pakan Ternak untuk Pre-Starter merupakan pakan ternak yang diberikan kepada ayam petelur berumur 1 hari hingga ayam tersebut berumur 5 minggu.
- Pakan Ternak untuk Starter diberikan kepada ayam petelur berumur 6 minggu hingga ayam petelur tersebut berumur 10 minggu.
- Pakan Ternak untuk Grower, pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 11 minggu hingga ayam petelur tersebut menghasilkan telur pertamanya.
- Pakan Ternak untuk Laying Phase yaitu makanan diberikan kepada ayam petelur pada periode peneluran hingga afkir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar